Dengan menghadirkan 18 koleksi dari kabupaten Alor, Rote, dan Sabu dengan nuansa gelap yang dikombinasikan dengan lace, bordir, payet, dan bulu. Potongan busana ditampilkan dengan gaya glamor dan coat menjadi fokus LeviCo .
“Pasar Eropa menjadi salah satu tujuan pasar LeViCo karena tekstur kain tenun yang cocoksekali untuk cuaca dingin di Eropa,” kata Julie Lasikodat.
Kain yang ditampilkan kali ini memiliki visi misi tersendiri, selain dari sisi fashion produk, kain tenun ini juga membawa makna tersendiri untuk para perempuan di desa-desa NTT untuk mempertahankan budaya heritage dan sekaligus sebagai salah satu potensi ekonomi di daerah untuk masa depan anak-anak di NTT.
Dukungan dari Paris fashion week menjadi media promosi yang baik untuk area Eropa. Untuk pasar lokal, kini IFD sebagai fashion dengan kemasan digital pertama di Indonesia yang mempromosikan produk kain daerah, fashion artisan, dan produk jadi turut mendukung untuk proposi pasar lokal.
Harapan ke depan LeViCo dapat hadir pula di panggung-panggung fashion week beberapa negara lainnya, sehingga tujuan memperkenalkan kain NTT di 4 negara tercapai, karena sebelumnya LeViCo telah hadir di panggung New York Fashion Week.
Jelang konsernya di Malaysia, Afgan mempersiapkan kostum yang akan menampilkan budaya Indonesia, ia akan menggunakan tenun sumba di konsernya.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sederet Keindahan Tenun NTT yang Dipamerkan Dalam Paris Fashion Week 2018"
Post a Comment