Search

Penutupan IFW 2019, Jakarta Diharapkan Jadi Pusat Fesyen Craft Dunia

Suara.com - Gelaran IFW 2019 yang berlangsung di Jakarta Convention Center telah berakhir Minggu, (31/3/2019) kemarin. Menutup agenda fesyen yang telah berlangsung selama 5 hari tersebut, Vice Presiden IFW, Musa Widyatmodjo, mengatakan bahwa ia berharap Jakarta bisa menjadi pusat fesyen craft dunia.

"Kalau Paris menjadi pusat high fashion di dunia, maka kenapa tidak Jakarta menjadi the next center of fashion craft?" kata Musa saat penutupan IFW 2019.

Pertanyaan itu langsung disambut oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang juga hadir di acara penutupan IFW 2019 tersebut. Anies mengatakan bahwa ia beserta jajaran pemerintah provinsi Jakarta, siap ikut serta mewujudkan mimpi Jakarta j adi pusat fesyen craft dunia.

"Pemprov menyambut baik dan siap menfasilitasi, setelah ini (IFW), mari meeting," kata Anies dalam sambutannya.

Ia melanjutkan, fesyen adalah ekspresi budaya yang paling mudah dan paling sering dimunculkan atau ditampilkan. "Budaya yang luar biasa ini adalah aset yang harus dikembangkan."

Anies lalu berpesan kepada seluruh pegiat seni fesyen di Indonesia, khususnya desainer dan pengrajin, untuk terus membuat 'pelanggaran-pelanggaran baru'.

"Kepada desainer, terus melanggar dan buat pelanggaran baru. Dengan tanda kutip, memahami nilai dan itu kenapa culture value sangat penting."

Contoh 'pelanggaran' yang Anies maksud adalah, bagaimana batik yang biasanya digunakan sebagai bahan utama pembuatan sarung, kemudian beralih fungsi dan digunakan juga sebagai kemeja atau atasan.

"Itu yang kita bangga pakai sekarang," tutupnya.

Let's block ads! (Why?)


Suara.com - Lifestyle
https://ift.tt/2TFMxRL
April 01, 2019 at 11:03AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Penutupan IFW 2019, Jakarta Diharapkan Jadi Pusat Fesyen Craft Dunia"

Post a Comment

Powered by Blogger.